Kamis, 23 Desember 2010

Dasar teori dalil Henle-Koch dan Antony Van Leeuwenhoek.

1 komentar:

  1. Dalam ilmu epidemiologi dikenal dengan istilah sebab-akibat suatu kasus penyakit. Penyebab penyakit merupakan suatu kejadian, kondisi, atau faktor karakteristik yang memainkan peranan penting dalam menghasilkan suatu penyakit, sehingga pengetahuan tentang hubungan sebab-akibat manjadi landasan dalam memberikan memberikan pengobatan klinis.
    Sebagian besar penyelidikan ilmiah dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat penyakit, sehingga dalam hal ini dikenal dengan dalil koch yang merupakan susunan kriteria yang pertama sekali digunakan sebagai kerangka dalam mengidentifikasi penyebab penyakit. kriteria tersebut mengharuskan adanya ketentuan berikut untuk disimpulkan sebagai penyebab penyakit:
     Penyebab yang diduga harus terlibat pada setiap kasus penyakit.
     Penyebab yang diduga harus diisolasikan dan tumbuh dalam biakan media murni.
     Penyebab yang diduga harus menyebabkan suatu penyebab penyakit spesifik ketika diinokulasikan kepada hewan yang rentan dan dapat di ambil kembali dari hewan tersebut dan diidentifikasi Ferasyi (2008).
    Selain dalil di atas terdapat dalil lain yang dikembangkan oleh Evan. Dalil ini dikembangkan sebaga konsep peyebab yang menyatu dan digunakan secara umum sehingga saat ini untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dalam bidang epidemiologi. Dalil ini menyatakan penyebab penyakit berdasarkan kriteria sebagai berikut;
     Proporsi hewan yang terserang penyakit harus lebih besar pada kelompok yang terpapar dengan penyebab yang diduga dibandingkan dengan kelopok yang tidak terpapar.
     Keterpaparan dengan penyebab yang diduga harus terlihat lebih umum pada kelompok yang dianggap sebagai kasus dibandingkan dengan kelompok yang tidak sakit.
     Jumlah kasus baru harus lebih tinggi pada kelompok yang terpapar dengan penyebab yang diduga dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar, sebagaimana diamati pada kajian prospektif.
     Secara temporal, penyakit harus mengikuti keterpaparan dengan penyebab yang diduga.
     Dapat diukur secara spektrum bilogis terhadap respon inang.
     Responinang harus dapat diulang mengikuti keterpaparan dengan penyebab yang diduga.
     Penyakit yang muncul dapat dihasilkan secara eksperimen.
     Pencegahan atau modifikasi respon inang harus dapat menurunkan atau menghilangkan keberadaan penyakit.
     Penghilangan penyebab penyebab yang diduga harus dapat menurunkan insiden penyakit.
     Hubungan antara penyebab yang diduga dengan penyakit yang muncul harus dapat dijelaskan secara biologi maupun epidemiologi Ferasyi (2008).
    Dari dua dalil diatas memiliki kelemahan masing-masing yaitu sebagai berikut:
    1. Dalil Koch:
     Menerapkan bahwa penyakit tertentu haya memiliki satu penyebab dan penyebab tertentu hanya menyebabkan satu penyakit.
     Hanya memperlihatkan peran mikroorganisme dan mengabaikan pengaru lingkungan.
     Sulit untuk menghubungkan dengan faktor etiologi penyakit yang jamak, efek yang jamak dari penyebab tunggal, tingkat carrier, faktor non-agen, faktor penyebab secara kuantitatif.
    2. Dalil Evan:
     Perlu adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara faktor penyebab yang diduga dengan penyakit yang diselidiki.










    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    Ferasyi, T. R., 2008. Dasar-Dasar Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner. Penerbit Syiah Kuala University Press

    BalasHapus